Makna warna sabuk karate
Makna warna sabuk karate
Karate olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan
dari jenis olahraga beladiri lainnya seperti Silat, Judo, Kung Fu, Kempo dan
beladiri lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat baik secara filosofi, tehnik
gerakan maupun atribut yang digunakan selama menjalani proses latihan,
pertandingan serta pada saat pelaksanaan ujian kenaikan sabuk/ tingkat. Salah
satu perbedaan di dalam penggunaan atribut yakni peralatan dan perlengkapan
yang dipergunakan, seperti baju dan sabuk. Namun demikian antara beladiri
Karate dan Judo memiliki kesamaan di dalam menentukan sistem peringkat, yaitu
dengan membedakan berdasarkan warna sabuk. Sebagaimana yang diakui oleh Master
Gichin Funakoshi bahwa Karate didalam menggunakan system pemeringkat
mengadopsi/meniru sistem yang dipergunakan didalam beladiri Judo.
Dalam beladiri Karate warna sabuk (obi) dipergunakan untuk membedakan
antara satu karateka dengan karateka lainnya. Sabuk yang dipergunakan oleh
karateka pemula saat mulai berlatih Karate dimulai dari sabuk putih. Secara
filosofis, perbedaan sabuk Karate ini untuk menunjukkan bahwa karateka harus
menjunjung tinggi sikap saling menghomati satu sama lainnya. Karateka yang baru
belajar atau pemula harus menghormati karateka yang sudah lebih tinggi sabuk
yang diraihnya, meski secara umur lebih muda. Namun demikian karateka yang
sudah meraih sabuk lebih tinggi dari yang lainnya, wajib untuk menghargai dan
menghormati pula karateka yang baru belajar. Sikap ini sejalan dengan prinsip
Karate yang dijelaskan oleh Gichin Funakoshi bahwa Karate diawali dan diakhiri
oleh sikap menghormati dan saling menghargai.
Obi sebagai sistem pemeringkat menggunakan ukuran kyu (kadang berbeda
antara satu perguruan dengan perguruan lainnya) yang merupakan bentuk
representasi dari Karate dalam menunjukkan bahwa karateka harus berproses dalam
semua tujuan yang diinginkan. Untuk menjadi sekedar sabuk hitam, harus mulai
belajar dasar. Untuk mengejar nilai kebaikan melalui perolehan sabuk hitam,
harus belajar dari dasar. Kecuali untuk tokoh yang memberikan kontribusi dan
dukungan nyata terhadap Karate mereka bisa mendapat penghargaan sabuk hitam
kehormatan. Dengan demikian, perbedaan sabuk ini selain sebagai pelajaran bagi
karateka untuk terus belajar dan berproses dalam meraih tujuan, juga saling
menghormati dan menghargai sesama karateka adalah kemutlakan untuk dijalani.
Sabuk Karate sendiri terdiri dari 6 warna sabuk yang diawali dari sabuk
putihdan yang tinggi sabuk hitam. Arti dari warna sabuk tersebut yakni :
Add caption |
SABUK PUTIH: melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan
kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan mengolah
hasil latihan dari guru masing-masing. Artinya berkembang atau tidaknya
karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh
senpai atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate
telah disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung jawab
ada pada masing-masing individu.
Add caption |
SABUK KUNING: melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa
karateka telah melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat
Karate, berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah
dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan
terakhir dari seorang “raw beginner” dan biasanya sudah mulai belajar
tahapan-tahapan gerakan kumite bahkan ada juga yg mulai turun di suatu
turnamen.
Add caption |
SABUK HIJAU: Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan.
Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam
lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya
semangat dan teknik gerakan yang sudah
dikuasainya. Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni.
Dengan demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya
mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.
Add caption |
SABUK BIRU: Warna sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya
karateka harus mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudera.
Karateka harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi tantangan yang
dihadapinya dengan semangat
tinggi dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang
menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah
bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.
Add caption |
SABUK COKLAT: Warna sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna
ini adalah stabilitas dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat
mulai dari tingkatan kyu 2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap,
kemampuan yang lebih dari pemegang sabuk di
bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi junior-juniornya. Selain itu,
sikap yang harus dimiliki adalah sikap menjejak bumi (down to earth) dan rendah
hati pada sesama.
Add caption |
SABUK HITAM : Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap
kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna sabuk ini
menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya. Namun, di balik semua
prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1
sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate yang
lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari kebaikan nilai
karate sudah harus menjadi bagian dari karateka. (penggambaran Gichin
Funakohsi).
Sebagian perguruan Karate di Indonesia, menggunakan sistem peringkat
selain sabuk yakni kyu, ada beberapa perbedaan ketika sabuk biru (kyu 4)
mengikuti ujian kenaikan sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi
kyu 3,5. Di perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan
demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang menerapkan ujian
kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali (2 tahun atau 4 semester) sampai mendapat
kyu 1. Namun bagi sebagian yang lain, bisa hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester.
Maka warna sabuk dalam Karate selain sebagai pembeda antara karateka yang baru
belajar/pemula dengan yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih
luas dari itu yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat
belajar dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru
menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan menghargai
satu sama lain.
Label: Karate