Waktu SMA : Saat Siswa Ini Mencecap Aroma Cinta..
Apa
kabar bapak?
3 tahun pak kita berada di lingkungan yang sama,
sekolah. Iya kan? Bapak percaya tidak jika satu dari sekian banyak siswi
didikmu ini tiba-tiba menyukaimu di tahun-tahun terakhir masa sekolahnya? Pula
penyebabnya sangat simpel. Sebuah mimpi. Siswimu ini mendadak merasa sangat
beruntung saat tiba-tiba bapak hadir di mimpinya dan tiba-tiba pula hadir dalam
satu hari penuh di hidupnya. Lalu saat bapak tiba-tiba menjadi imamnya dalam
sholat dhuhur, bapak tidak tahu kan bagaimana bahagianya dia? Sejak saat itu pula,
siswi ini akan selalu berusaha menjadi satu dari sekian banyak jamaah bapak,
selalu mencuri-curi waktu agar mendapatkan barisan paling depan dalam jamaah
bapak dan akan selalu berdoa paling lama agar dapat keluar dengan timing waktu yang sama dengan bapak.
Siswi ini juga akan merasa sangat sangat sedih jika ia ketinggalan jamaah
bapak, serta ia tak akan merasakan ke khusyukan yang sama seperti saat bapak
yang menjadi imam.
Bapak tahu? Siswi ini selalu
menyebut nama bapak ditiap doanya, berharap suatu saat dia dan bapak dapat
saling mengisi shaf atau setidaknya Tuhan memberinya orang yang serupa bapak. Lihat?
Betapa hebatnya suatu mimpi ya pak? Dia sendiri tak pernah mengira jika mimpi
itu akan sangat mempengaruhi hidupnya.
Bapak tahu? Setiap dia dapat melihat bapak atau
setidaknya menangkap sosok bapak meskipun dari jarak 10 meter sekalipun, dapat
membuatnya tersenyum sepanjang hari. Jika tidak, dia akan sedapat mungkin
mencari-cari sosok bapak untuk melihat bapak yang kesekian kalinya di
tahun-tahun terakhir sekolahnya.
Bapak tahu? Siswi ini pernah merasa sangat sangat
sangat malu saat bapak berpapasan dengannya yang sedang duduk di lantai seorang
diri dan selfie dengan kamera
laptopnya disertai beberapa guntingan kertas diwajah, lengkap dengan ekspresi
konyolnya. Saat itu dia merasa ingin memasukkan seluruh badannya dalam karung
dan bersembunyi didalamnya selama mungkin. Lihat? Betapa dahsyatnya pengaruh
mimpi itu dalam hidupnya. Padahal belum tentu juga bapak akan memperhatikan
siswi ini.
Bapak tahu? Dia mati-matian menyimpan bapak dalam
hatinya sendiri, rapat-rapat. Dia mati-matian mempertahankan perasaannya untuk
bapak hingga semuanya terjawab. Iya pak, mungkin dia memang agak sedikit gila
gara-gara mimpi itu.
Tapi bapak tahu yang menjadi impian terbesarnya?
Yakni bapak akan memandangnya sama seperti saat dia hanya memberikan kejora
matanya untuk bapak.
Bapak tahu siapa siswi ini? Sungguh bapak ingin tahu
siapa siswi ini? Siswi yang tak tahu malu ini? Yang berani menaruh harapan
beserta mimpinya pada bapak?
Baiklaahh
Pak Abdullah, siswi ini adalah....
20 April 2014, 12.19
Label: Fiksi mini
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda