Rumah? : Aku tak menemukannya disini.
Rumah?
Katakan saja aku tak mengenalnya. Iya,
aku tak munafik! Aku juga hidup pada bangunan balok dari bata itu selama 18
tahun!
Tapi, apakah itu rumah?
Jujur, itu bukanlah rumah untukku.
Untuk
apa kita habiskan waktu 18 tahun hanya dengan keheningan dan tumpukan bata yang
diam? Katakan padaku untuk apa?
Untuk
apa kita memangdang hamparan hijau yang indah dengan kepiluan? Ceritakan padaku
untuk apa?
Untuk
apa kita harus tertawa pada sesuatu yang tak pernah ada? Yang nyatanya hanya
sebagai formalitas, sececap status dalam bermasyarakat? Beritahu aku untuk
apa?!!
Bukan! Itu bukan rumahku! Aku tak pernah
punya rumah. Kuulangi, aku TAK PERNAH punya rumah!! Lalu dimana selama ini aku
berada? Hanya pada tumpukan bongkahan yang sudah lapuk.
Sepi, kosong, sendiri.
Dan dimana rumah itu?
Disini, didalam sini. Kusebut itu aku
sendiri. Jati diri.
Itu baru rumah.
Karena, didalamnya kutemukan diriku
bebas berekspresi. Tak terkecuali dengan yang namanya keheningan yang menjadi temanku
dalam 18 tahun ini.
Seharusnya seperti itu kan? nyatanya... |
22
April 2014, 20.52
Disaat
keluarga adalah tanda tanya
Label: Fiksi mini
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda