Tintaku Tak Bergaris, namamu
Aku mencumbu dalam tiap mimpi di tidurku
Mematik hangat pada tiap sentuh lembut kata di riak hari
Arus kita yang berbeda!
Menabrak dan mendegradasikan rasa di tiap lapis langit
Di rahimmu, nisan rinduku mematuk.
Pula dengan sinyal-sinyal berfrekuensi rendah
Mungkin pesan cinta sedang ingin bersua
Kulihat kamu diujung pintu, mematung!
Oh, aku salah membaca sinyal!
Aku..bukan destinasi.
Diantara lelehan darah,
25 september 2013
Label: Puisi


0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda