CINTA : Grafik Sinus Hati
Apa sih
cinta?
Iya, cinta! Yang
sering menyerang muda-mudi, yang sering mampir pada mimpi-mimpi perenung, dan
sering membutakan.
Iya, cinta! Cinta
yang itu!
Jadi, apa sih
cinta?
Kesengsaraan?
Jatuh bangun? Kenikmatan? Mabuk? Kegilaan?
Apa sih
cinta?
Mau tahu? Ah,
keciil!! Inilah kisahku tentang cinta.
Tak perlu kau
jauh-jauh mencari arti dan menafsirkannya, hingga harus kau korbankan nyawa
sebagai taruhannya. Romantic memang, namun tragis!
Cinta itu
sederhana…
Seperti saat
sebuah senggolan kecil menyapa jantungmu dan menjadikan ia amnesia sesaat untuk
berdetak, atau saat sebuah sunggingan bibir mungil menabrak penglihatanmu dan
menjadikannya mencuri kejora, pula saat sebuah lirih suara membelai
pendengaranmu dan menjadikannya tuli terhadap music alam-musik paling romantic-.
Sederhana bukan?
Namun bagiku
ia tak lebih dari sebuah fase yang kusebut “Gejala Gelombang”.
Pernah dengar?
Merasa familiar? Tentu saja! Itu adalah bab pertama pada pelajaran Fisika
semester 1 dikelas 12.
Mengapa kusebut
demikian? Lihat!
Usikan →
getaran →
gelombang → bunyi
Apa itu? Apa hubungannya dengan cinta? Baiklah..baiklah..
Usikan itu sesederhana senyuman. Senyuman yang tak
terlupakan, memabukkan dan membuatmu linglung siang-malam. Atau mungkin
sesederhana alunan suara sehalus angin yang menghantarkan tiap hela nafasnya
padamu. Yang kesemuanya menghasilkan getaran yang merambati hati dan
fikiran hingga membuatmu merasa hilang kendali atas emosi. Dan saat tak ada
lagi ruang hati dan fikiran yang dapat dirambati, maka jadilah ia gelombang.
Gelombang yang maha dahsyat, yang bahkan dapat menghancurkan pemiliknya
sendiri. Gelombang yang dapat menghasilkan bunyi berupa pengakuan “aku cinta
kamu”.
Jadi, itulah cinta. Sudahkah kau temukan
gelombangmu? :)
16 Juli 2013,
teras rumah beserta gaungan takbiratul ihram
Label: Fiksi mini


0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda