Remah rasa, 6 bulan silam
Hari ini mimpi sedang senang mendekapku dan menghadirkan berbagai
macam ilusi. Hati maupun pandangan. Pagi maupun malam.
Rasanya seperti
candu, melayang dan bahagia.
Ringan…tanpa
secuil beban. Hanya terkadang debar-debar janyung melejit seenaknya tanpa
peringatan dan menyisakan rona merah pada ujung-ujung senyum tak bertuan.
Seperti hari ini..
Sapi, julukan lama yang masih melekat dalam dirimu. Julukan yang
kubuat atas dasar pemikiran egoisme dan kacauisme. Pemikiran spontan yang hadir
akibat reaksi syaraf-syaraf otakku yang men-judgemu demikian.
Jadi, berapa
lama kau menghilang? Ah, Cuma 6 bulan.
Lama? Tidak. Hanya
saja cukup membuatku melupakan rasa yang pernah singgah untukmu.
Dan..kali ini
kau hadir kembali. Melalui serangkaian pesan singkat sarat makna.
Pertemuan. Pengembalian.
Entahlah.
Aku masih
dapat merasakan sengatan aliran listrik bervoltase kecil disekujur tubuhku,
seperti 6 bulan silam, saat kau sebut namaku.
Aku masih
dapat merasakan kenaikan suhu tubuh yang drastis dan mendadak, seperti 6 bulan
silam, saat tak sengaja pandangan kita bertemu.
Dan aku masih
dapat merasakan debar yang sama seperti 6 bulan silam saat virus itu-virus
merah jambu-menyerangku.
Hey Sapi,
apakah aku jatuh cinta lagi padamu?
16 Juli 2013, beserta
selingan tentang cinta dan fisika
Label: Fiksi mini


0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda